Article

1 CM YANG MENENTUKAN


Ketika seorang konsumen meminta dibuatkan paperbag dengan ukuran tertentu, maka saya pun mulai menghitung kebutuhan kertas,harga kertas ,oplaag serta ongkos produksi yang dibutuhkan.Setelah ketemu harganya,maka segera saya kabarkan ke konsumen tersebut.
Konsumen tersebut kemudian menawar harga yang saya berikan,hingga 50 persen dari harga produksi.

Saya pun menjawab,untuk ukuran tersebut saya tidak bisa mengurangi harganya,karena margin yang 
saya ambil tipis,akan tetapi jika ukuran paperbag lebarnya dikurangi 1cm,dan panjangnya ditambah 1cm, maka penurunan harga 50 % tersebut akan saya setujui.
Ganti konsumen saya yang bingung,kok bisa dengan cara tersebut harga menjadi berkurang drastis??
Inilah rahasianya,Kertas memiliki kontribusi 60-70 persen dari biaya cetak.Ukuran kertas pabrikan bermacam2,65 x100,65 x90,61 x 92,79 x 109 (dalam cm). Jika kita berproduksi dengan ukuran semaunya tanpa memperhatikan ukuran kertas,maka bisa jadi ukuran yang kita inginkan banyak membuang kertas.hasil akhirnya biaya produksi menjadi mahal,akan tetapi jika ukuran kita modif 1 cm saja,bisa jadi kertas 1 plano menghasilkan produk lebih banyak.Selain kertas,ongkos produksi juga dipengaruhi optimasi ukuran  mesin cetak yang akan digunakan (suatu saat akan saya bahas).


 Jakarta. June, 2016
~focusarthamedia~


MENCURI TIMBANGAN



Tak lama sepulang dari ibadah haji,si Fakhri mendapat order cetakan dari perusahaan besar dengan nilai keuntungan yang lumayan. "Alhamdulillah Allah menjawab doa-doa saya di Arafah",cerita si Fakhri pada istrinya Fakhriyya."Iya bang Alhamdulillah,semoga lancar", jawab Fahkriyya senang.
Setelah berkali2 proses design dan penyerahan dummy terjadi maka segera perusahaan tersebut menerbitkan PO dengan jenis kertas Art Carton 360 gram.

Hingga disini tidak ada masalah, segera Fakhri pergi ke toko kertas langganan untuk membeli kertas Art Carton 360 gram. Singkat kata, semua proses  telah selesai dan Fakhri pun mengirim pesanan perusahaan tersebut. Keesokan harinya,manajer purchasing perusahaan tersebut menelpon Fakhri agar segera ke kantornya, karena barang tidak sesuai pesanan.

"Pak Fakhri,bagaimana sih? kita pesan kertas Art Carton 360 gram kok diberi gramatur yang dibawahnya?",sontak kaget si Fakhri.Sesegera mungkin ia mengecek kwitansi pembelian yang masih tersimpan didompetnya,.ternyata kertas yang dibelinya 360 gram. Dia pun berkata kepada manager purhasing tersebut,"Bapak jangan menuduh sembarangan Pak,sama saja Bapak menuduh saya mencuri timbangan /takaran"."Berat Pak sangsi pencuri timbangan itu,saya keberatan atas tuduhan itu Pak", jawab Fakhri.    

"Maaf Pak,saya tdak menuduh sembarangan",jawab manager Purchasing. "Ini contoh dummy dari Bapak,kertasnya terasa lebih kaku".Setelah membandingkan Fakhri pun merasa bahwa argumennya lemah. Akhirnya ia pamit sambil membawa dummy serta hasil cetakannya sesegera mungkin ke toko kertas.

Ketika mendengar penjelasan pemilik toko betapa kagetnya Fakhri,bahwa tiap2 pabrik kertas walaupun mengeluarkan kertas dengan gramatur yang sama,tapi tingkat kekakuannya berbeda-beda.

Dari peristiwa diatas, merupakan warning bagi kita pelaku produsen cetak,agar berhati-hati dalam membeli kertas,karena akan terjadi salah paham antara konsumen cetak dan produsen cetak bila salah membeli, akibatnya timbul dugaan dari konsumen kalau kita berlaku curang dalam berusaha,ini adalah stempel yang berat banget. Sebenarnya sangat musykil produsen cetak berani berlaku curang menurunkan gramatur,karena jelas2 akan ketahuan,tetapi meminta konsumen mengerti bahwa kertas yang kita beli adalah memiliki gramatur yang sama lebih susah lagi. Solusinya hati2 dalam membeli kertas dengan cara membawa contoh dummy.

  Jakarta. July, 2012
~focusarthamedia~

PERUBAHAN WARNA PADA CETAKAN



Hampir dapat dipastikan bahwa semua perusahaan yang bergerak dibidang percetakan pastilah pernah mendapatkan komplain dari konsumen. Komplain tersebut beraneka ragam kalau dikumpulkan,entah karena kesalahan produsen cetak, maupun ketidaktahuan konsumen yang lagi - lagi biasanya disebabkan tidak adanya penjelasan secara detail dari pihak produsen cetak. Sering terjadi produsen cetak ketika bertemu konsumen takut dianggap masih amatir, sehingga menyanggupi apapun permintaan konsumen mulai dari waktu delivery hingga kualitas hasil cetak.

Selama ini, berdasarkan pengalaman penulis maupun teman - teman produsen cetak, biasanya konsumen ketika mencetak memberi contoh hasil cetakan. "Pak, hasilnya persis seperti ini ya warnanya!",pinta sang raja (konsumen). Bila kita menghadapi hal seperti ini, maka jangan segan-segan untuk mengatakan "tidak bisa", karena hal yang sangat mustahil untuk mencetak dengan hasil yang memiliki warna persis sama dengan contoh atau dummy yang diberikan konsumen.

Jakarta. October, 2012
 ~focusarthamedia~